Hafalan Shalat Delisa

Sammpul depan Novel "Hafalan Shalat Delisa"



Sampul depan dengan warna dasar putih dengan gambar bunga, membuat saya ingat dari jaman saya SD dulu sampai sekarang kalau disuruh gambar pasti macam ini bunganya :D eitsss....memang yang menjadi tokoh utama didalam novel ini adalah seorang anak SD namanya "Delisa".

Delisa adalah si bungsu, dengan tiga kakak perempuan yang sangat menyayanginya. Jadi ceritanya begini, karena Delisa belum hafal dengan semua bacaan sholat jadi salah satu dari ketiga kakaknya bergantian mengajari Delisa untuk bisa menghafal. Dan umi (Ibu Delisa) menjanjikan hadiah kalung yang cantik untuk Delisa jika nanti hafalannya sudah lancar, sama seperti ketiga kakaknya dulu juga mendapat kalung. Siapa yang tidak akan semangat, jelas Delisa langsung tancap gas. Bersemangat sekali untuk hafalan setiap hari. Sampai waktunya tiba untuk ujian di sekolah. Tiba pada giliran Delisa untuk hafalan shalat pagi itu di sekolah. Delisa yang hendak menunjukkan sujud pertamanya kepadaMu, disaat itu pula Delisa tidak melakukan dengan sempurna. 

Jika saja badai Tsunami tidak datang sewaktu Ibu guru memanggil giliran Delisa untuk hafalan shalat, pasti kalung hadiah dari umi sudah melingkar di leher si bungsu Delisa. Tidak, itu bukan skenarionya. Untuk mendapatkan kalung dari umi, Delisa harus melewati potongan-potongan kejadian yang menyakitkan. Menerima kenyataan bahwa umi Delisa sudah kembali kepada yang Maha pencipta, begitu juga dengan ketiga saudaranya. Menjalani hari-hari baru dengan segala sesuatu yang baru. Rumah baru di penampungan selama berbulan-bulan, sekolah darurat dengan keadaan seadanya, rumah baru karena rumah lamanya hanya menyisakan pondasi akibat Tsunami. Tidak berhenti sampai disitu, Delisa pun harus rela kehilangan kaki kirinya dan berjalan menggunakan bantuan kruk. Gadis kecil ini, begitu pintar memahami  takdirMu.
Penjelasan Mu, akhirnya dimengerti oleh Delisa. Delisa yang sekarang menghafal tidak lagi mengharap hadiah apapun dari siapapun baik dari umi atau abi. Delisa mengerti dengan niatnya yang salah. Dan akhirnya kau mempertemukan kembali Delisa dengan umi, meskipun umi tidak lagi bisa memakaikan kalung yang dulu dijanjikan kepada Delisa.

Mau tahu cerita selengkapnya. Yuk baca novel Hafalan Shalat Delisa dengan cara membeli buku atau meminjamnya. Tidak beli yang bajakan ya, ingat pesan penulis bukunya seperti yg sudah saya posting di postingan sebelum ini ^_^


Comments

Popular Posts