Daun yang jatuh tak pernah membenci angin


Photo's by me (Shella SS)

Udah ngerepotin minta dianter pake motor ke terminal, masih minta mampir ke toko (Togamas Diponegoro) cuma buat beli buku yang satu ini. Hmmm emang udah niat banget sih buat cari buku ini dari kemarin-kemarin. Akhirnya ketemu moment yang pas. Sengaja beli buku ini pas mau pulang ke kampung halaman. Sebenernya udah kebelet buat baca bukunya pas udah di tangan. Tapi karena waktu itu saya pulang ikut bus malam jadi gag mungkin buat baca buku di bus. Lagian keinget kata-katanya okky "gg boleh baca didalam kendaraan, itu sama aja memaksakan mata kita". Ada benernya juga kali ya. Jadi ya besok pagi aja kalau udah sampai di kampung. Saya membacanya dalam waktu sehari, kurang dari 24 jam. hebat kan hehehe...iya soalnya ga ada kerjaan..... Namanya juga liburan pulang kampung halaman. Saya membacanya berulang kali, diantara novel dan buku2 lain saya membaca novel ini paling banyak heheh. Kenapa saya membacanya berulang kali? Pertama, kalau dibaca sekali aja kurang mantep deh. Alur2nya aku lupa biasanya. Jadi ya aku baca lagi untuk kedua kali. Baca lagi untuk yang ketiga kali soalnya ceritanya bagus banget. Bikin semangat banget ceritanya.

by the way any way busway...balik ke topik. Pasti udah pada penasaran ya apa sih isinya ini buku. Lagi-lagi aku juga tidak mungkin menceritakannya terlalu panjang. Tapi tenang akan aku ceritakan sedikit yang aku ingat.

DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN

Pemeran utama dalam novel ini adalah Tania. Gadis pengamen yang bisa bersekolah di NUS (National University of Singapore). Bukan karena Tania sekolah disana kemudian saya sangat suka sekali dengan pemeran utama novel ini. Tapi karena perjuangannya. Semangatnya untuk belajar, ketegarannya menjalani kehidupan yang getir. Tania hidup bersama adik laki-lakinya yang tidak kalah pandainya dengan Tania. Semenjak kedatangan malaikat itu, hidupnya berubah 180 derajat. Tania dan adiknya kembali menduduki bangku sekolah, tanpa harus meninggalkan kebiasaannya selama tiga tahun terakhir yaitu  menjadi pengamen bus kota bersama adiknya.

Sungguh semangatnya perlu sekali di teladani. Semenjak tiga tahun hidup dijalanan, lalu kembali menggenakan baju seragam. Tidak sedikitpun Tania menyiakan waktunya, berusaha mengejar ketertinggalannya karena kehidupan yang mengharuskannya menjadi pengamen dan meninggalkan kursi sekolahnya. Sejak kesempatan itu Tania yang memang dasarnya anak pintar, tidak begitu sulit dan hasilnya sangat luar biasa. Takdir langit yang berbaik hati memberikan kehidupan yang indah.

Hingga sampai kejadian yang memilukan terjadi. Ibunya meninggal ketika Tania kelas enam. Setelah kepergian Ibunya, Tania dan adiknya tinggal bersama malaikat itu. Malaikat yang memberikan janji kehidupan yang lebih baik kepada Tania, adik dan ibunya. Ibu berpesan sesuatu untuk Tania sebelum kepergiannya. Begini kurang lebih isi pesan tersebut "Tania, kau adalah gadis yang tegar. Kau harus berjanji tidak boleh menangis demi apa saja, kecuali demi Ia (malaikat itu).

Bahkan semenjak rambut Tania masih dikepang dua, Ibu tahu kalau Tania menyukai malaikat itu. Kalimat terakhir Ibu baru Tania mengerti ketika ia sudah dewasa, tidak lagi berkepang dua. Sudah menjadi gadis yang cantik, pintar dan berbakat.

Asean scholarship membawa Tania ke Singapore. Setelah kepergian Ibu, ia memutuskan untuk mengambil beasiswa untuk grade Junior high schoolnya di negri tetangga. Hari berganti bulan, tahun begitu cepat. Tania pengamen kecil yang tak pernah memimpikan ini semua selama hidup dijalanan. SMP, SMA, dan Perguruan tinggai di Siangapore di takhlukan oleh gadis pengamen ini. Menjadi gadis yang cantik, pintar dan berbakat.

Dimana masalahnya? Masalahnya terjadi ketika perasaan-perasaan yang muncul sejak rambut Tania masih dikepang dua. Perasaan itu tumbuh tanpa terkendali, dipangkas sekali tumbuh dua kali lebih hebat. Menjadi bom waktu untuk Tania. Malaikat itu, yang sangat Tania hormati dan patuhi. Malaikat yang dicintai Tania

Untuk cerita lengkap dan runtutnya tunggu di postingan berikutnya yaa :D hehehe

Comments

Popular Posts